nusakini.com--Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas III Bontang mempunyai cara unik mengatasi sampah sisa makanan. Melalui inisiator Program Ayam Organik Rendy Irawan di Kampung Asimilasi Lapas Bontang yang menjadi mitra binaan Badak LNG tersebut, mereka mengolah sampah organik dengan metode biokonversi Black Soldier Fly (BSF). 

Metode BSF merupakan cara pengolahan sampah organik dengan menggunakan larva (maggot) yang diletakkan pada sampah organik untuk mereduksi sampah tersebut. Dengan metode itu, sisa makanan yang jumlahnya mencapai 25 kilogram per hari dapat dimanfaatkan untuk pakan ayam dan lele. 

Tak hanya memanfaatkan sisa makanan di Lapas Bontang, kotoran ayam, dan sampah organik lainnya dapat terurai oleh maggot. BSF berbeda dengan lalat karena tidak membawa penyakit. Larva tersebut hanya memakan buah-buahan sehingga kandungan maggot BSF tinggi protein untuk dijadikan pakan. 

Untuk mendukung hal tersebut, Badak LNG memberikan bantuan dalam pembuatan kandang pembiakan dan pemberian bibit BSF. Sebelumnya Rendy Irawan bersama salah seorang WBP Nasir telah melakukan uji coba tersebut pada Juli 2018 lalu. 

Dari hasil uji coba itu, kini WBP mampu menghasilkan 3 higga 4 kilogram per hari pakan ayam dan lele dari maggot BSF. Tentunya, dengan sistem ini dapat menghemat pengeluaran pakan pelet. 

Nasir, salah satu peternak ayam organik pun diundang untuk berbagi pengalaman kepada warga binaan pemasyarakatan Lapas Bontang, di Kampung Asimilasi Lapas Bontang, pada (9/8/2018). Dalam sharing knowledge sebanyak tiga kali, Nasir memaparkan secara teori maupun praktik bagaimana menghasilkan maggot.(p/ab)